Sabtu, 01 April 2017

MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACA (Bagian II)


MENULIS SAPAAN, GELAR, DAN SINGKATAN



1.         Sapaan
Kata sapaan digunakan untuk menyapa seseorang. Kata sapaan dibedakan menjadi kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan dan kata sapaan hormat. Kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang digunakan dalam penyapaan diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
a.         Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
b.        Besok Pamanku datang dari Medan.
Sementara itu kata sapaan hormat, biasanya ditulis pada surat resmi. Sapaan hormat yang dimaksud adalah yang terhormat. Dalam penulisan, sapaan hormat tersebut disingkat menjadi yth. Dalam bahasa tulis, huruf awal sapaan hormat ditulis dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Yth. digunakan untuk menyapa orang-orang yang patut dihormati. Biasanya digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang yang punya jabatan penting.
2.         Gelar dan Singkatan
Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
a.         Gelar kehormatan: Mahaputra Yamin
b.        Gelar keturunan: Raden Mas Said
c.         Gelar keagamaan: Haji Sulaiman, Pendeta Jefri
Singkatan dalam bahasa Indonesia ada bermacam-macam. Diantaranya singkatan nama orang, nama gelar bangsawan (kehormatan), gelar kesarjanaan, atau pangkat. Ketiga singkatan tersebut ditandai dengan tanda titik.
Contoh:
a.         Singkatan nama orang: Anang F., Gendis C.W.
b.        Singkatan nama gelar bangsa (kehormatan): R.M. Ontowiryo, R.A. Kartini
c.         Singkatan gelar kesarjanaan: Idayu, S.H. (Idayu Sarjana Hukum), Pratiwi, S.E. (Pratiwi Sarjana Ekonomi)
d.        Singkatan nama pangkat: Kol. Bagus Haryana, Brigjen Heru Pranowo.
3.         Penulisan Nama Kota
Huruf awal nama kota atau nama geografi ditulis dengan huruf kapital, misalnya Prabumulih, Purwakarta, Ponorogo, dan Pontianak.
4.         Penulisan Kata Depan, Kata Tugas
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh:
a.         Bermalam sajalah di sini.
b.        Di mana dia sekarang?
c.         Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
d.        Beliau ikut terjun ke tengah medan pertempuran.
e.        Mari kita berangkat ke pasar malam.
f.          Bibiku baru datang dari Surabaya.
g.         Cincin itu terbuat dari perak.




Contoh Soal:
1.       Cermati kalimat-kalimat berikut!
1)      Narasumber dalam seminar penelitian Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Dr. Sri Margana, M.A.
2)      Dra. Budiwati, M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah Anatomi Tumbuhan (Kuliah dan Praktikum) di Universitas Negeri Yogyakarta.
3)      Ketua panitia Bulan Bahasa, Drs. Deni Kusuma, MPd., memberi sambutan di depan para mahasiswa.
4)      Kepala SMA Budya Wacana, Rudi Supriatna, M.Pd., memberi ceramah dalam rangka perpisahan siswa kelas XII.
5)      Dr. Lenny Kartika, M.M. menyampaikan materi dengan topik “Pasar Tradisional dan Pasar Modern”.
Penulisan tidak tepat gelar akademik ditunjukkan oleh angka…
a.       1)
b.      2)
c.       3)
d.      4)
e.      5)
Jawaban: C
Penulisan gelar akademik harus mengikuti aturan atau standar yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Penulisan gelar akademik harus sesuai dengan EBI. Penulisan gelar tidak tepat ditunjukkan oleh angka 3). Penulisan gelar tersebut harusnya Ketua panitia Bulan Bahasa, Drs. Deni Kusuma, M.Pd., memberi sambutan di depan para mahasiswa.

2.       Cermati kalimat-kalimat berikut!
1)      Ibu berangkat ke Surabaya.
2)      Hosea pulang dari Sorong.
3)      Kamu pergi kemana, Din?
4)      Andi tinggal di Padang.
5)      Di mana rumah Riana?
Penulisan tidak tepat kata depan ditunjukkan oelh kalimat angka…
a.       1)
b.      2)
c.       3)
d.      4)
e.      5)
Jawaban: C
Penulisan kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Penulisan kata depan tidak tepat ditunjukkan oleh kalimat angka 3). Kalimat tersebut menggunakan kata kemana. Seharusnya, kata kemana ditulis terpisah, yaitu ke mana. penulisan kata depan pada kalimat angka1), 2), 4), dan 5) sudah sesuai.



Sumber:

Setiyaningsih, Ika dan Meita Sandra Santhi. 2017. Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2016/2017. Klaten: Intan Pariwara.

0 komentar:

Posting Komentar