1.
Sapaan
Kata sapaan digunakan untuk menyapa
seseorang. Kata sapaan dibedakan menjadi kata sapaan penunjuk hubungan
kekerabatan dan kata sapaan hormat. Kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik,
dan paman yang digunakan dalam
penyapaan diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
a.
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
b.
Besok Pamanku datang dari Medan.
Sementara
itu kata sapaan hormat, biasanya ditulis pada surat resmi. Sapaan hormat yang
dimaksud adalah yang terhormat. Dalam
penulisan, sapaan hormat tersebut disingkat menjadi yth. Dalam bahasa tulis,
huruf awal sapaan hormat ditulis dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri
dengan tanda titik. Yth. digunakan untuk menyapa orang-orang yang patut
dihormati. Biasanya digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang
yang punya jabatan penting.
2.
Gelar
dan Singkatan
Gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
a.
Gelar kehormatan: Mahaputra Yamin
b.
Gelar keturunan: Raden Mas Said
c.
Gelar keagamaan: Haji Sulaiman, Pendeta Jefri
Singkatan dalam bahasa Indonesia ada
bermacam-macam. Diantaranya singkatan nama orang, nama gelar bangsawan
(kehormatan), gelar kesarjanaan, atau pangkat. Ketiga singkatan tersebut
ditandai dengan tanda titik.
Contoh:
a.
Singkatan nama orang: Anang F., Gendis C.W.
b.
Singkatan nama gelar bangsa (kehormatan): R.M.
Ontowiryo, R.A. Kartini
c.
Singkatan gelar kesarjanaan: Idayu, S.H. (Idayu
Sarjana Hukum), Pratiwi, S.E. (Pratiwi Sarjana Ekonomi)
d.
Singkatan nama pangkat: Kol. Bagus Haryana,
Brigjen Heru Pranowo.
3.
Penulisan
Nama Kota
Huruf awal nama kota atau nama geografi
ditulis dengan huruf kapital, misalnya Prabumulih, Purwakarta, Ponorogo, dan
Pontianak.
4.
Penulisan
Kata Depan, Kata Tugas
Kata depan di, ke, dan dari ditulis
terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang
sudah lazim dianggap satu kata seperti kepada
dan daripada.
Contoh:
a.
Bermalam sajalah di sini.
b.
Di mana dia sekarang?
c.
Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
d.
Beliau ikut terjun ke tengah medan pertempuran.
e.
Mari kita berangkat ke pasar malam.
f.
Bibiku baru datang dari Surabaya.
g.
Cincin itu terbuat dari perak.
Contoh Soal:
1.
Cermati
kalimat-kalimat berikut!
1)
Narasumber dalam seminar penelitian Balai
Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Dr. Sri
Margana, M.A.
2)
Dra. Budiwati, M.Si. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Anatomi Tumbuhan (Kuliah dan Praktikum) di Universitas Negeri Yogyakarta.
3)
Ketua panitia Bulan Bahasa, Drs. Deni Kusuma,
MPd., memberi sambutan di depan para mahasiswa.
4)
Kepala SMA Budya Wacana, Rudi Supriatna, M.Pd.,
memberi ceramah dalam rangka perpisahan siswa kelas XII.
5)
Dr. Lenny Kartika, M.M. menyampaikan materi
dengan topik “Pasar Tradisional dan Pasar Modern”.
Penulisan tidak
tepat gelar akademik ditunjukkan oleh angka…
a.
1)
b.
2)
c.
3)
d.
4)
e.
5)
Jawaban: C
Penulisan gelar
akademik harus mengikuti aturan atau standar yang berlaku dalam bahasa
Indonesia. Penulisan gelar akademik harus sesuai dengan EBI. Penulisan gelar
tidak tepat ditunjukkan oleh angka 3). Penulisan gelar tersebut harusnya Ketua panitia Bulan Bahasa, Drs. Deni
Kusuma, M.Pd., memberi sambutan di depan para mahasiswa.
2.
Cermati
kalimat-kalimat berikut!
1)
Ibu berangkat ke Surabaya.
2)
Hosea pulang dari Sorong.
3)
Kamu pergi kemana, Din?
4)
Andi tinggal di Padang.
5)
Di mana rumah Riana?
Penulisan tidak
tepat kata depan ditunjukkan oelh kalimat angka…
a.
1)
b.
2)
c.
3)
d.
4)
e.
5)
Jawaban: C
Penulisan kata
depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Penulisan kata depan tidak
tepat ditunjukkan oleh kalimat angka 3). Kalimat tersebut menggunakan kata kemana. Seharusnya, kata kemana ditulis terpisah, yaitu ke mana. penulisan kata depan pada
kalimat angka1), 2), 4), dan 5) sudah sesuai.
Sumber:
Setiyaningsih,
Ika dan Meita Sandra Santhi. 2017. Detik-Detik
Ujian Nasional Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2016/2017. Klaten: Intan
Pariwara.
0 komentar:
Posting Komentar